Trekking THR – Maribaya

Weekend ini, saya mengajak keluarga untuk mencoba trekking di taman hutan raya / thr (dago) menuju maribaya (lembang). Sebelumnya kami pernah 2 kali mencoba jalur ini tapi gagal, yang pertama sekitar 2 tahun yang lalu karena sarah, anak saya yang kecil (waktu itu berusia 5 tahun) tidak kuat, yang kedua sekitar sebulan yang lalu saya berdua bareng sandra, anak saya yang besar berencana naik sepeda lewat jalur ini, tapi karena kita sudah start bersepeda dari padalarang, maka waktu sampai tanjakan depan hotel jayakarta dago, sandra sudah tidak kuat.

Keinginan saya untuk menyelesaikan trekking ini kuat, maka saya rubah strateginya, kita naik mobil sampai thr dago, dilanjutkan menyelesaikan trekking sampai jalur selesai di maribaya. Kali ini peserta adalah saya, intan (istri), sandra (12 thn) dan sarah (7 thn). Sepanjang jalur trekking kita disuguhi pemandangan khas hutan hujan tropis, sarah sangat excited menemukan banyak serangga dan bermacam macam bunga. Jalur ini panjangnya sekitar 5km, agak sedikit nanjak di awal jalur, dan menanjak curam di sekitar 500 meter menjelang akhir jalur.

Di tengah perjalanan kita mampir melihat air terjun (curug dago), tempatnya indah untuk dikunjungi dan menjadi tempat istirahat yang asyik selepas capek trekking. Di curug ini kami juga menemukan banyak monyet liar. Secara keseluruhan jalur trekking (pulang dan pergi) kita selesaikan dari jam 7 sampai 10.30. Ada sedikit catatan menggangu dari jalur trekking ini, yang pertama adalah jalur trekking tidak steril dari motor, walaupun ga banyak, tetap saja tukang ojeg yang mondar mandir menawarkan jasa ke orang orang yang gak kuat jalan cukup menganggu, yang kedua adalah keberadaan beberapa warung di sepanjang jalur trekking berpotensi buang sampah sembarangan. Ada cerita lucu, beberapa kali di sepanjang perjalanan kita dibujuk untuk nongkrong sarapan / jajan di warung atau sewa tikar buat nongkrong di dekat curug, alasannya ‘capek pak, istirahat dulu’, dalam hati saya bilang ‘wah kita kesini cari capek lho bu’, bukan mau nongkrong hehe …

Saya rekomendasikan trekking ini sebagai acara alternatif yang bagus buat keluarga, terutama untuk anak anak sambil ngobrol ngobrol, melihat dengan dekat alam, kita juga bisa melihat seberapa kuat ketahanan fisik mereka. Saya sekarang sedang merencanakan trekking lainnya yang ‘sedikit lebih berat’ mungkin akan mencoba punclut, gn puntang, halimun atau jayagiri, ada usul ? ..

Berikut foto foto sepanjang perjalanan kita menggunakan handphone nokia lumia

Advertisement