hore, tembus Q1 Scopus sebagai first author

Awal tahun 2023 dapet berita gembira, paper saya diterima untuk publikasi di jurnal terindeks Scopus strata Q1. Q1 merupakan strata jurnal tertinggi. Jurnal tersebut bernama Journal of Open Innovation: Technology, Market, and Complexity (JOItmC) (ISSN 2199-8531). Jurnal ini berada dalam lingkup penerbit Elsevier. Bukan hanya satu paper yang diterima, tapi langsung dua paper. Saya jadi merasa kayak “rockstar” bisa langsung nembus dua paper ke jurnal Q1 pada saat yang bersamaan. Dan hebatnya dua duanya sebagai penulis 1.

Sebelumnya memang saya sudah punya sekitar 4 paper terindeks jurnal Q1 tapi itu semuanya bukan sebagai penulis pertama, atau artinya saya hanya membantu penelitian orang lain saja. Dua paper tersebut merupakan hasil riset saya tahun 2022. Yang pertama adalah luaran riset kedaireka tentang penggunaan teknologi blockchain untuk transparansi supply chain di industri kopi. Yang kedua adalah riset lama tentang world trade network menggunakan metodologi network analysis. Riset kedua ini merupakan riset lama saya yang ga beres beres nulisnya, akhirnya terpublikasi juga. Berikut paper papernya, silahkan dibaca, dikritik, disitasi, kalo mau kolaborasi saya juga welcome.

link paper: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2199853123001105

link paper: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2199853123001117

Advertisement

Central Bank Digital Currency

Berhubung lagi santer dengan rencana penerbitan mata uang digital (digital rupiah) oleh bank sentral (bank indonesia/BI), maka saat ini BI sedang fokus untuk untuk melakukan riset tentang Central Bank Digital Currency (CBDC). BI mau tidak mau harus bergerak untuk menerbitkan ke mata uang resmi digital. Beberapa motivasinya karena penggunaan uang cash yang menurun di masyarakat dan juga penerbitan uang (token) dari sektor swasta. Di era ekonomi digital saat ini, jika uang beredar didominasi oleh uang dari sektor swasta, maka bank sentral akan sulit/tidak punya alat untuk implementasi kebijakan moneternya. Belajar dari teknologi blockchain, maka uang digital bisa dibuat lebih resilience, programmable, dan lebih secure.

Berikut slide presentasi saya tentang CBDC: Best Practice dan Technical Considerations

 

 

Menelaah Nilai Ekonomi Metaverse

Tanggal 1 Maret 2022 kemarin, tulisan saya berdua dengan Mas Ibrahim Kholilul Rohman (Dosen FEB – Universitas Indonesia) dipublikasikan di koran Kontan. Saya sangat senang karena sudah lama sekali tidak menulis publikasi di media massa. Kali ini beruntung mas Ibra bisa membimbing dan juga menyempurnakan ide yang saya utarakan dengan bahasa yang lebih concise dan lebih mudah dipahami. Oh ya tentu saja mas Ibra juga sangat paham dengan domain ekonomi digital.

tulisan tersebut bisa dilihat di link berikut

https://insight.kontan.co.id/news/menelaah-nilai-ekonomi-metaverse

Menelaah Nilai Ekonomi Metaverse

Screenshot 20220301 145539

Bicara NFT di Siaran CNN Indonesia

Siang hari dikontak oleh redaktur CNN Indonesia, diminta untuk kasih opini dan memberikan pemahaman mengenai NFT (Non Fungible Token), suatu bagian dari teknologi blockchain yang biasa digunakan untuk mencatatkan kepemilikan suatu aset digital atau aset berbasis kripto (Crypto Asset). Kebetulan lagi ada fenomena artis terkenal Indonesia, Syahrini  sedang meluncurkan produk koleksi fashion berbasis NFT. Jadi timing untuk wawancara di channel TV CNN sangat tepat.

Malamnya langsung live, sambil saya ga bisa lihat anchornya, karena gambar video via zoom dan suara via telpon biasa, but show must go on

Salah satu yang sampaikan bahwa di era Metaverse sebentar lagi, interaksi sosial akan berjalan secara masif di Internet, dan kemungkinan internet ini akan berbasis Web3 dan Blockchain. Contohnya di industri game seperti Decentraland atau Sandbox sudah menjadi komunitas global, dimana bahkan tanah digital berupa aset kripto NFT dijual dengan harga sangat mahal, satu pixel tanah bisa mencapai puluhan juta rupiah. Jadi NFT sangat diperlukan sebagai sertifikat kepemilikan aset.

Rekaman acaranya ada di youtube

https://www.youtube.com/watch?v=I5OqQM9dBb8 

semoga bermanfaat

Screen Shot 2021 12 18 at 12 56 45Screen Shot 2021 12 18 at 13 09 05Screen Shot 2021 12 18 at 12 59 34269212474 10159441336340202 5922024050076877221 n

 

Web3 + Social Network + Metaverse + Crypto Space

Bagi generasi saya, internet saat ini (Internet generasi 2 / Web2) bekerja mirip dengan struktur di banyak organisasi saat ini, yaitu berbasis hirarki. Hirarki atau organisasi terpusat  (centralized) merupakan warisan revolusi industri mesin uap, dimana struktur ini berjalan sangat efektif untuk mengontrol kinerja dan arah organisasi dari jaman dulu sampai sekarang. Namun saat ini di tengah revolusi teknologi informasi dan komunikasi, kita mengalami demokratisasi dalam banyak hal. Kebebasan berpendapat, kemudahan berinteraksi, dan juga kemudahan membuat inovasi, termasuk new value creation (biasanya untuk membuat ide bisnis baru). Generasi Z dan seterusnya yang lahir saat Web2 sudah matang, merasa bahwa menyamakan struktur digital dengan struktur dunia nyata malah membuat banyak potensi yang hilang atau singkatnya struktur dunia digital harus memperbaiki kekurangan yang ada di dunia nyata. Desentralisasi otoritas merupakan kunci supaya interaksi digital bisa mencapai potensi maksimum. Internet yang mendukung desentralisasi disebut sebagai decentralized web atau Web3. Web3 diperkirakan menjadi kunci disrupsi sosial ekonomi masa depan.

Internet saat ini dikuasi oleh platform raksasa seperti Facebook, Google, Twitter, e-commerce, dan lain lainnya. Peran platform ini adalah sebagai penghubung/perantara antar shareholder: penjual dan pembeli, pencari dan pemberi kerja, pengguna medsos dan pengiklan, antar pencari jodoh, dan lain sebagainya. Otoritas terpusat dalam bentuk platform mengumpulkan data pengguna dalam skala besar untuk kemudian digunakan sebagai pendukung proses “matching” yang didukung oleh algoritma rekomendasi (recommender system). Model bisnis seperti ini banyak kita jumpai di sekitar kita.

Web3 memungkinkan pengguna terhubung secara peer-to-peer (P2P) tanpa memerlukan perantara. Dibutuhkan infrastuktur dan teknologi yang memungkinkan hubungan P2P tersebut terjadi, yang ternyata dipenuhi oleh teknologi Blockchain. Decentralized Apps (DApps), Decentralized Finance (DeFi) adalah contoh implementasi dari Web3. Web3 memungkinkan masyarakat digital untuk berpartisipasi lebih aktif, lebih demokratis, lebih efisien, lebih murah, tidak bias, lebih punya kontrol terhadap data pribadi dibandingkan dengan Web2. Manfaatnyapun sangat besar seperti inklusi keuangan, mengurangi digital gap, kesempatan berinovasi, memperoleh pendidikan murah, dan lain lainnya.

Kalo kita lihat bagaimana kekuatan suara publik di media sosial (social network) saat ini, bayangkan potensi yang diperoleh jika social network tersebut berjalan diatas Web3, tentu akan semakin luar biasa perannya dalam revolusi sosial, ekonomi, politik, dan berbagai bidang lainnya untuk menjadi pengawas otoritas seperti negara, perusahaan, dan entitas lainnya. Social network berbasis blockchain dengan dilengkapi dengan sistem reputasi yang sulit direkayasa membuat suara publik menjadi lebih bermakna dibandingkan dengan sistem pada Web2 saat ini, yang dipenuhi dengan akun bot, berita hoax, dan berbagai rekayasa lainnya. 

Saat metaverse digulirkan oleh Facebook, banyak orang mengeryitkan dahi, belum memahami apa untungnya dan bagaimana arah masa depan dari media sosial yang kita kenal saat ini. Metaverse memungkinkan kita semakin intens terhubung, mengaburkan batas virtual dan dunia nyata. Saat sebagian besar aktivitas sosial ekonomi berjalan diatas ruang virtual, maka semakin banyak nilai ekonomi yang bisa kita buat dan dapatkan. Pengalaman berinteraksi virtual menjadi kunci masa depan social network.  Dunia tanpa batas, P2P, jejaring sosial manusia dalam skala global memerlukan mekanisme untuk bertukar nilai (mata uang maupun aset), maka disini peran aset kripto (cryptoasset) atau mata uang kripto (cryptocurrency) sangat penting. Metaverse dan teknologi bBockchain membentuk entitas yang kita sebut sebagai ruang kripto (crypto space).

Sedikit sintesa saya, bagaimana pendapat anda ?. .. silahkan tulis di komentar …

Metaverse

sumber gambar : https://economictimes.indiatimes.com/

Honorary Members Asosiasi Blockchain Indonesia

Suatu hari saya dikontak oleh CEO dan Tim Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I) atas rekomendasi pak Budi Rahardjo untuk menjadi Honorary Members. Sebelum saya bergabung, sudah ada 4 Honorary member mewakili institusi masing masing, yaitu BCA, Binus, id-cert, dan CCCP-UI. Saya sendiri akan mewakili Telkom University, menjadi anggota ke 5.  Salah satu tugas Honorary Member adalah melakukan edukasi dan literasi mengenai teknologi blockchain dan aplikasinya. Komposisi  A-B-I terdiri dari industri dan partner yang bergerak di bidang blockchain. Kalau saya perhatikan paling banyak memang dari industri keuangan.

Saya menjadi Honorary Member terhitung mulai 13 September 2021.

Semoga bisa membawa kemajuan adopsi teknologi blockchain, terutama untuk civitas academica Telkom University.

ABI SAFARI

Honorary Members A-B-I

Screen Shot 2021 09 19 at 18 50 37

Member A-B-I

Screen Shot 2021 09 19 at 18 50 42

Partner A-B-I

Kursus Blockchain Terbaik dan Info Sertifikasi

Dari banyaknya penawaran kursus teknologi blockchain yang ada di pasaran, hanya sedikit yang bener bener sesuai dengan kebutuhan saya. Tentu saja kebutuhan saya pastinya berbeda dengan rekan rekan lainnya. Saya lebih menyukai kursus yang mementingkan aspek filosofi, nilai, peluang, dan bisnis dari teknologi blockchain. Ada beberapa rekan saya yang lebih menyukai pendekatan aspek pengembangan teknologi (developer) blockchain, tentu saja pilihan saya tidak sesuai dengan kebutuhan tersebut. Jadi kalo boleh diringkas ada dua pendekatan untuk mempelajari teknologi blockchain ini. Pertama adalah pendekatan konsultasi (Blockchain Technology Consultant), yang menitikberatkan pada bagaimana mem-blockchain-kan suatu proses bisnis atau operasional lainnya. Kedua adalah pendeketan pengembangkan (Blockchain technology Developer), yang menitikberatkan pada bagaimana mengembangkan/membuat aplikasi berbasis blockchain.

Don Tapscott adalah penulis buku Blockchain Revolution yang sangat laris dan pernah saya rekomendasikan disini. Dia membuat kumpulan kursus online tentang blockhain di Coursera bernama Blockchain Revolution Specialization, yang merupakan gabungan dari 4 tema kursus yaitu Introduction to Blockchain Technology, Transacting on The Blockchain, Blockchain and Business: Applications and Implications, Blockchain Opportunity Analysis. Saya berhasil menyelesaikan kursus ini, dan menurut saya ini adalah kursus tentang teknologi blockchain yang terbaik. 

186547942 10159023028295202 4384248853783874725 n

Oh ya kalo berminat untuk mengikuti sertifikasi internasional tentang Blockchain Technology Consultant, bisa mengikuti sertifikasi internasional ini dari Telkom University bekerja sama dengan TuV Rheinland. Saya salah satu pengajar di sertifikasi ini. Infonya ada di Website ini.

Screen Shot 2021 05 17 at 14 56 54

Narasumber Webinar Selama Pandemi (Bag. 1)

Kalo pada kondisi normal, saya biasa diundang menjadi narasumber seminar atau konferensi, tentu akan memikirkan / menjadwalkan agenda acara sedetail mungkin, sampai dengan perencanaan perjalanan, agar tidak menganggu jadwal ngantor dan juga jadwal persiapan pembuatan materi untuk disampaikan. Di era pandemi ini, saya jadi memproleh banyak sekali tawaran untuk mengisi webinar, mentang mentang gak perlu pake perjalanan jauh, maka dalam beberapa kesempatan webinar, bisa terlaksana seminggu sampai 3-4 kali. Work From Home malah tidak mengurangi aktivitas, malah semakin menjadi jadi kegiatan sharng dan webinar, tentu rekan rekan semua merasakan hal yang sama. 

Beberapa aktivitas dimana saya jadi narasumber dan kegiatan berkaitan dengan webinar adalah sebagai berikut

1. ini bicara paket lengkap fenomena dan teknologi kekinian society 5.0, big data, Ai, dan Blockchain. Kegiatan diselenggarakan oleh MM FEB UGMAndrybrew 1592887648

2. diskusi data science / data social media untuk memprediksi kepribadian manusia, kegiatan diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi UI

Andrybrew 1591348971

3. short online course diselenggarakan oleh FEB Telkom University, dengan materi Pengenalan Blockchain

Andrybrew 1590664639

4. bareng dengan istri menjadi narasumber mengenai state-of-the-art penelitian dan potensi aplikasi blockchain

Andrybrew 1594122469

5. narasumber webinar dan workshop data science in economics, yang diselenggarakan oleh ASCEE

Andrybrew 1594092292

6. narasumber untuk satu data indonesia (Bappenas) berdiskusi mengenai blockchain technology dan data analytics

Andrybrew 1594191347 1

7. narasumber big data : research methodology for social science untuk IAPA

Andrybrew 1594017761 1

8. ngabuburit bincang blockchain

Andrybrew 1587457018

9. narasumber talenta digital di industri 4.0

Andrybrew 1588220798

10. wawancara di IG live tentang blockchain

Andrybrew 1592206703

11. moderator webinar big data dan data analytics, diselenggarakan oleh MM FEB Telkom University

Andrybrew 1592219235

12. narasumber Big Data capacity building, Bank Indonesia

0

13. host dan moderator acara meetup masyarakat AI Indonesia

Photo 2020 07 20 22 31 18

14. Big Data for Central Bank Policy, Bank Indonesia

94149281 10157968955955202 1987904258376204288 o

Rekomendasi Buku Blockchain : Blockchain Revolution

Akhir akhir ini saya rajin membaca, berdiskusi, meneliti keilmuan terkait Blockchain bersama beberapa rekan peneliti dalam satu tim diskusi riset Blockchain. Hal ini berkaitan dengan program RC DBE yang akan mengadakan sertifikasi dan pelatihan Blockchain Technology Consultant. Blockchain adalah keilmuan yang sangat luas, melewati batas disiplin keilmuan tradisional. Beberapa domain berkaitan dengan bisnis, pemerintahan, IoT (smart city), kemasyarakatan, lingkungan, dan lain lain, tercakup dalam bidang yang dapat mengalami disrupsi / revolusi dengan adanya teknologi ini.

Banyak buku dan course yang menawarkan pengetahuan tentang Blockchain, namun satu buku yang menurut saya sangat bagus, sebagai pengetahuan awal tentang bagaimana implementasi dan use case dari teknologi Blockchain, bagaimana teknologi ini bisa membawa perubahan fundamental dan revolusioner terhadap sistem otoritas pusat yang ada di dunia saat ini. Sebelum masuk ke pengetahuan teknis implementasi dan pengembangan teknologi Blockchain, sebaiknya buku ini dibaca dulu Bukunya adalah Blockchain Revolution : How The Technology Behind Bitcoin is Changing Money, Business, and The World. Saya rekomendasikan Buku karya duo ayah anak Don dan Alex Tapscott Ini.

81EmFfHo9CL

Kekerenan buku ini bisa dilihat pada daftar isi berikut :

PART I: Say You Want a Revolution

CHAPTER 1: The Trust Protocol
In Search of the Trust Protocol
How This Worldwide Ledger Works
A Rational Exuberance for the Blockchain
Achieving Trust in the Digital Age
Return of the Internet
Your Personal Avatar and the Black Box of Identity
A Plan for Prosperity
Promise and Peril of the New Platform

CHAPTER 2: Bootstrapping the Future: Seven Design Principles of the Blockchain Economy
The Seven Design Principles
1. Networked Integrity
2. Distributed Power
3. Value as Incentive
4. Security
5. Privacy
6. Rights Preserved
7. Inclusion
Designing the Future

PART II: Transformations

CHAPTER 3: Reinventing Financial Services
A New Look for the World’s Second-Oldest Profession
The Golden Eight: How the Financial Services Sector Will Change
From Stock Exchanges to Block Exchanges
Dr. Faust’s Blockchain Bargain
The Bank App: Who Will Win in Retail Banking
Google Translate for Business: New Frameworks for Accounting and Corporate Governance
Reputation: You Are Your Credit Score
The Blockchain IPO
The Market for Prediction Markets
Road Map for the Golden Eight

CHAPTER 4: Re-architecting the Firm: The Core and the Edges
Building ConsenSys
Changing the Boundaries of the Firm
Determining Corporate Boundaries

CHAPTER 5: New Business Models: Making It Rain on the Blockchain
bAirbnb Versus Airbnb
Global Computing: The Rise of Distributed Applications
The DApp Kings: Distributed Business Entities
Autonomous Agents
Distributed Autonomous Enterprises
The Big Seven: Open Networked Enterprise Business Models
Hacking Your Future: Business Model Innovation

CHAPTER 6: The Ledger of Things: Animating the Physical World
Power to the People
The Evolution of Computing: From Mainframes to Smart Pills
The Internet of Things Needs a Ledger of Things
The Twelve Disruptions: Animating Things
The Economic Payoff
The Future: From Uber to SUber
Hacking Your Future for a World of Smart Things

CHAPTER 7: Solving the Prosperity Paradox: Economic Inclusion and Entrepreneurship
A Pig Is Not a Piggy Bank
The New Prosperity Paradox
Road Map to Prosperity
Remittances: The Story of Analie Domingo
Blockchain Humanitarian Aid
Safe as Houses? The Road to Asset Ownership
Implementation Challenges and Leadership Opportunities

CHAPTER 8: Rebuilding Government and Democracy
Something Is Rotten in the State
High-Performance Government Services and Operations
Empowering People to Serve Selves and Others
The Second Era of Democracy
Blockchain Voting
Alternative Models of Politics and Justice
Engaging Citizens to Solve Big Problems
Wielding Tools of Twenty-first-Century Democracy

CHAPTER 9: Freeing Culture on the Blockchain: Music to Our Ears
Fair Trade Music: From Streaming Music to Metering Rights
Artlery for Art Lovers: Connecting Artists and Patrons
Privacy, Free Speech, and Free Press on the Blockchain
Getting the Word Out: The Critical Role of Education
Culture on the Blockchain and You

PART III: Promise and Peril

CHAPTER 10: Overcoming Showstoppers: Ten Implementation Challenges
1. The Technology Is Not Ready for Prime Time
2. The Energy Consumed Is Unsustainable
3. Governments Will Stifle or Twist It
4. Powerful Incumbents of the Old Paradigm Will Usurp It
5. The Incentives Are Inadequate for Distributed Mass Collaboration
6. The Blockchain Is a Job Killer
7. Governing the Protocols Is Like Herding Cats
8. Distributed Autonomous Agents Will Form Skynet
9. Big Brother Is (Still) Watching You
10. Criminals Will Use It
Reasons Blockchain Will Fail or Implementation Challenges?

CHAPTER 11: Leadership for the Next Era
Who Will Lead a Revolution?
The Blockchain Ecosystem: You Can’t Tell the Players Without a Roster
A Cautionary Tale of Blockchain Regulation
The Senator Who Would Change the World
Central Banks in a Decentralized Economy
Regulation Versus Governance
A New Framework for Blockchain Governance
A New Agenda for the Next Digital Age
The Trust Protocol and You