Review Honda PCX vs Yamaha NMax (2018)

Hari minggu pagi ini, saya kedatangan temen riding saya kang Firman yang baru saja memperoleh motor Honda All New PCX 2018 (PCX 2018) warna merah. PCX 2018 ini adalah motor CKD dari Honda yang diluncurkan bulan desember 2017 kemarin. Karena dirakit di Indonesia, maka Honda PCX ini harganya menjadi sangat murah (yaitu 30.8 juta untuk Bandung), padahal Honda PCX tahun tahun sebelumnya diimport dari Thailand mempunyai bandrol harga mencapai 42 juta. Dengan harga tersebut maka Honda PCX berkompetisi langsung dengan Yamaha NMax di kelas matic premium. Yamaha NMax saat ini pas berusia 3 tahun di Indonesia, kebetulan Yamaha NMax saya adalah keluaran pertama pada bulan februari/maret 2015.  Saya akan coba review singkat bagaimana performansi Honda PCX dibandingkan dengan Yamaha NMax saya.  

 

IMG 8569

 

Dibandingkan dengan PCX tahun sebelumnya (PCX CBU), maka PCX 2018 ini bodynya jauh lebih besar. Tepatnya lebih besar dari NMax saya, padahal PCX CBU bodynya lebih kecil dari NMax. Dengan pemekaran body secara signifikan maka kesan skutik gambot pada PCX 2018 sangat berasa. Setelah diamati body PCX 2018 ini sangat rapih, hampir tidak ditemui adanya baut yang kelihatan dari luar. Kerapihan ini membuat sedikit kerepotan pada saat ingin membongkar bodynya. Kang Firman cerita bahwa beliau ingin mencoba mencopot windshield, akan tetapi sulit sekali dilakukan, berbeda dengan NMax atau bahkan PCX CBU sebelumnya yang cukup mudah untuk membuka body. Ground clearance PCX 2018 juga lebih tinggi dari NMax (bisa dilihat dari gambar atas). Walaupun body PCX lebih besar, tapi ternyata motor ini lebih ringan dari NMax terutama terasa pada mekanisme pasang standard ganda, dimana terasa PCX 2018 berasa sangat ringan.

Nah bagaimana dengan posisi duduknya, menurut saya posisi standard PCX 2018 kurang nyaman, karena jok terlalu tinggi, sedangkan stang motornya terlalu rendah. Memang akan perlu sedikit penyesuaian antara jok dipapras atau stang ditinggiin. Penyesuaian ini cukup mudah, menurut saya begitu posisi duduk sudah sempurna maka kenyamanan akan meningkat signifikan. Suara mesin sangat halus, suspensi empuk, jadi ngebayangin untuk touring jarak jauh PCX ini tidak akan berasa capek. Overall kenyamanan berkendaraan menurut saya PCX 2018 lebih unggul dari NMax

IMG 8525

 

Untuk akselerasi NMax jauh lebih unggul, jadi kalo suka speed sebaiknya pake NMax, sedangkan kalau nyantai PCX 2018 jauh lebih unggul. Motor NMax saya sebagai contoh sepertinya ga mau (ga enak) kalau buat riding santai, tetapi jika dipake kecepatan tinggi malah berasa enak motornya. Menurut mas Awal (temen riding saya juga) yang review PCX bareng saya ini, bilang bahwa PCX malah lebih enak buat cornering dibanding NMax, cuman nunggu settingan yang pas aja. Saya sendiri tidak nyobain cornering tadi.

Untuk bagasi, NMax lebih luas dari PCX. Dek bawah bagasi NMax rata sehingga memberikan ruang lebih, sementara untuk PCX ada tonjolan di tengah dan di bagian belakang, sehingga space bagasi berkurang secara signifikan. Akan tetapi daya tampung 1 helm full face sepertinya  juga masih bisa dimasukkan ke bagasi PCX. Untuk fitur PCX lebih lengkap, motor ini sudah dilengkapi dengan keyless starter, juga immobilizer. Bentuk dashboardnya pun jauh lebih futuristik dan keren dari NMax. Mungkin bentar lagi NMax juga akan ada perombakan fitur, melihat fitur PCX yang begitu lengkap. 

Overall jika anda saat ini sedang mencari skutik premium maka PCX merupakan pilihan yang yang paling bagus, kecuali anda mencari yang bagasinya lebih besar,  akselerasi yang lebih cepat, atau aksesoris yang sudah banyak di pasaran, maka NMax merupakan pilihan terbaik. Sebagai pemilik NMax yang sudah berusia 3 tahun maka saya tergoda untuk membeli PCX, ini lebih karena saya sudah bosan lihat NMax, walaupun motornya sendiri masih sangat enak. Tentu saya akan membeli PCX, dengan syarat NMax saya sudah laku terjual ..

Semoga bermanfaat. 

 

IMG 8570

IMG 8518

IMG 8519

Advertisement

Long Trip Preparation #FunRiotTouring2016

Setelah merencanakan beberapa bulan, saya bersama beberapa rekan rekan #bandungnmax dan #touringforfun akhirnya akan melakukan touring ke batu/malang/bromo menggunakan motor nmax. Ini merupakan touring terjauh yang akan pernah saya lakukan. Touring akan berlangsung dari 10 – 14 Juli 2016, jadi start mulai besok dini hari. Video dan foto perjalanan akan kami update di entry blog selanjutnya. Wish us luck #gasabar #letsgo  

13576636 10154133981490202 435097958504766375 o

NMAX riding to Rancabuaya

Komunitas NMAX Bandung (BNC) pada hari minggu  01.11.2015 melakukan a day riding ke pantai Rancabuaya dan Jayanti di Bandung Selatan. Acara ini diikuti oleh 15 motor, tidak terlalu banyak memang, tapi saya sendiri merasa touring yang paling enak itu sekitar 10-15 motor. Kalau terlalu sedikit kurang seru, kalau terlalu banyak motor malah repot ngaturnya. Sebagai salah satu senior BNC di touring ini maka saya merasa mempunyai tanggung jawab besar untuk ikut menjaga keselamatan berkendara peserta riding ini. Rute riding adalah Bandung-Pangalengan-Cisewu-Rancabuaya-Jayanti-Ciwidey-Bandung. Kita start pukul 7.30 pom dari bensin Moh.Toha Bandung

Rute diatas adalah rute yang mengasyikkan, jalur Pangalengan-Cisewu-Rancabuaya jalannya lumayan sempit dan dipenuhi dengan belokan belokan tajam, kalau tidak hati hati kita bisa ‘tekor’ ke jalur kendaraan berlawanan arah. Jalur ini melalui perkampungan dan menuruni gunung menuju pantai. Sesampai di Rancabuaya kita makan siang seafood di bale pinggir pantai, suasana yang mantap. Perjalanan Bandung-Rancabuaya kita tempuh dalam waktu 4 jam. Selanjutnya setelah istirahat dan makan siang selama 2 jam, kita lanjutkan perjalanan kembali ke Bandung, melalui jalur Jayanti-Ciwidey, yang tidak kalah kerennya. Jalur ini dipenuhi oleh hutan dan kebun teh, kita melalui jalur ini sekitar pukul 2-3 siang, dan sepanjang perjalanan sudah dipenuhi oleh kabut yang lumayan tebal. Menjelang mencapai Ciwidey, kabut sudah hilang dan kita sampai di Ciwidey sekitar pukul 5 sore. Overal jalur yang sangat saya rekomendasikan untuk belajar cornering …

Oh yah dalam turing ini saya dan salah seorang rekan melakukan eksperimen merekam perjalanan dengan actioncam yang dipasang di bagian belakang NMAX. Hasilnya keren sekali, next time teknik ini akan lebih saya eksplorasi lagi. Berikut ini foto nyelpie diatas motor, video lengkap perjalanan (youtube) dan video clip (instagram)

Kolasemotor800

BNC

 

NMAX ganti warna

Berawal dari maen maen ke workshop temen yang nmax nya udah di ganti warna dan kebetulan banyak rekan rekan yang nitip ngecat ke dia, jadi saya tergoda untuk ganti warna juga. Sebenernya saya males ganti warna, seinget saya dulu ada temen ngecat ulang seluruh body nmax habis sekitar 2-2,5 juta .. harga yang lumayan mahal. Tapi melihat nmax gun metal yang mulai sliweran di jalan raya rasanya jadi bosen juga. Kebetulan rekan saya tersebut nawarin cat body dan velg dengan harga “relatif” murah, jadinya saya percayakan aja ngecat ke dia. Alhasil seminggu kemudian nmax saya udah ganti warna ..

Pilihan warna utama saya adalah warna abu abu, alasannya biar gak repot ganti warna STNK, kebetulan lihat warna vespa sprint atau gts 150 yang abu doff cukup keren. Untuk aksen saya pilih kuning stabilo yang agresif, biar kontras dengan warna kalem bodynya. Alhasil seperti gambar dibawah ini jadinya (dibandingkan juga dengan warna asli nmax)

DSC08184kecil

DSC08181kecil

Dsc06620

Dsc06652

Update : Ternyata warna biru diatas masih berkesan terlalu cute, jadi saya minta warnanya dirubah lagi menjadi lebih gelap. Gambar berikut ini adalah hasilnya, lebih garang khan ?

 

IMG 5063

Revival Komunitas NMax Bandung dan Pecahnya Bandung Max Community

Kabar menyedihkan datang dari komunitas Bandung Max Community (BMC), dimana saya pribadi ikut mendirikan pada bulan Maret 2015 (baca entry blog ini), kabar duka yaitu komunitas ini terpecah menjadi 2. Awalnya kita membuat wadah / komunitas bagi para pengguna motor Yamaha NMax di Bandung yang kami namakan Bandung NMax Community (BNC). Kami berjuang bersama sama sehingga komunitas ini besar mencapai 170an anggota hanya dalam waktu beberapa bulan. Karena keinginan kami untuk menjadi besar dan menjadi wadah bagi pengguna motor motor Max series selanjutnya sesudah NMax, maka kami merubah nama komunitas menjadi Bandung Max Community (BMC). Di BMC saya mempunyai nomer registrasi #006 dan bersama dengan rekan rekan bernomor registrasi kecil lainnya ikut berperan aktif dalam mendirikan dan mengembangkan komunitas ini.

Seiring berjalannya waktu, maka timbul konflik antar anggota dan mulai timbul kelompok kelompok kecil. Menurut saya konflik dan kelompok itu adalah hal yang wajar terjadi di komunitas manapun. Saya sendiri tidak terlibat konflik dengan siapapun, dan kebetulan dalam entry blog ini saya tidak akan membahas penyebab konflik biar nanti isi blognya tetap fokus. Dari konflik maka beberapa anggota senior (nomer registrasi kecil) yang berjuang bersama sama dengan saya dulu mulai keluar dari BMC dan mendirikan room sendiri yang bernama BNC. Pembentukan room baru tujjuannya adalah biar pembicaraan lebih santai karena room resmi BMC sudah sangat rigid dengan aturan dan tidak membuat nyaman kita untuk berekspresi. BMC adalah organisasi for fun, .. why so serious ?. Suasana kebersamaan pada awal pendirian BNC pun berasa hilang sehingga mendorong konflik terjadi. Sampai titik ini saya tidak keluar dari BMC dan mengharapkan konflik akan terselesaikan dengan sendirinya

Konflik itu wajar dan bahkan mungkin perlu dipelihara supaya anggota organisasi bisa bersaing dan tetap produktif, tapi ketua BMC harus bisa mengkontrol konflik dan menyelesaikannya. Karena konflik ini melibatkan pengurus, maka harapan terakhir adalah tindakan dari Ketua BMC yang saya anggap netral dan obyektif. Harapan saya ternyata salah. Saya kaget dengan ketidakmampuan ketua BMC untuk menyelesaikan konflik. Dalam satu pembicaraan telpon yang cukup lama dengan beliau, saya mengusulkan bahwa semua pihak yang berkonflik dilepas dari kepengurusan dan dibentuk pengurus sementara / adhoc sampai konflik mereda, dan beliau menolak. Saya tidak tahu ketidaktegasan beliau, apakah karena tidak enak dengan pengurus BMC sekarang yang beliau angkat ataukah ada agenda lain untuk menyingkirkan rekan rekan seperjuangannya dari BMC. Sampai disini saya masih berpikiran positif, walaupun saya kecewa dengan sikap Ketua BMC, dan harapan untuk penyatuan komunitas semakin tipis, tapi saya tetap stay di BMC, bagaimanapun saya adalah member teregistrasi resmi. Di kemudian hari ternyata saya baru tahu juga bahwa usulan yang mirip dengan saya juga dilontarkan oleh salah satu “tetua” komunitas kami, dan lagi lagi ditolak ketua BMC.

Meskipun konflik makin parah dan harapan rujuk kelompok terpecah sangat tipis, sampai tahap ini saya tetap di BMC, akan tetapi respek saya terhadap ketua BMC semakin turun karena dari pembicaraan telpon, beliau lebih banyak bercerita kronologis, teknis dan melakukan “pembelaan” diri bahwa beliau sudah berusaha maksimal, tetapi tidak ada pembicaraan visi atau strategis untuk menyelesaikan konflik. Malah beliau cenderung pasrah komunitasnya pecah … welll you could do lot better sir !!! …

Hari ini Jumat 7 Agustus, di forum BMC sekali lagi saya dikejutkan oleh pengumuman sepihak dari ketua BMC yang menyatakan bahwa yang menjadi anggota BMC tidak boleh menjadi anggota komunitas motor lain yang sejenis. Beberapa member langsung bertanya di forum terbuka, tapi lagi lagi pertanyaan tidak terjawab, bahkan salah satu pengurus menyatakan itu adalah hak prerogatif ketua BMC. Nah tidak pake lama lagi saya langsung remove rekan rekan yang pernah saya ajak masuk BMC dan kemudian saya left juga dari BMC. Saya remove teman teman tersebut karena saya tidak mau berafiliasi dengan organisasi yang otoriter dan feodal seperti BMC. Saya tidak mau masuk ke komunitas yang pemimpinnya lemah. Tidak ada gunanya buat saya dan saya tidak bodoh. Tindakan Ketua BMC seperti tindakan bunuh diri, artinya mereka memaksa saya memilih. If you dont keep me, its your lost.

Revival Bandung NMax Community 

Nah sekarang kita kembali ke rekan rekan di room BNC yang sudah keluar BMC duluan, ternyata mereka re-deklarasi Bandung NMax Community (BNC) pada Jumat, 7 Agustus 2015 sebagai komunitas sendiri. Tentu karena saya sudah kenal dengan mereka dan nyaman bergaul dengan mereka maka saya juga join di BNC. Aura positif dari komunitas ini sangat berasa, beberapa aturan yang merepotkan dan terlalu formal di BMC ditiadakan. Ketua juga bukan dianggap sebagai “dewa” yang omongannya adalah titah. Tidak ada biaya registrasi (free). Dan tidak ada lagi nomer anggota biar semua member mempunyai suara dan level yang sama, tidak ada lagi gaya gaya feodal seperti di BMC.

Saya sempet berpesan ke ketua BNC terpilih yaitu Kang Anto (yang tidak mau dipanggil pak ketua). Isi pesannya adalah jadilah pemimpin yang kuat, kadang kita harus lembut tapi kita harus bisa tegas dan kuat. Dan saya sangat yakin Kang Anto mampu mengemban amanah, karena saya pribadi vote beliau untuk menjadi pemimpin di komunitas yang saya pilih dengan sukarela. 

Akhirnya dengan berakhirnya afiliasi saya dengan BMC (walaupun secara resmi saya masih terdaftar), maka mulai sekarang saya akan resmi support kegiatan Bandung NMax Community atau Komunitas NMax Bandung. Jika ingin join komunitas BNC silahkan isi komentar dibawah ini, nanti akan saya invite di forumnya.

FullSizeRender

suasana redeklarasi / revival Bandung NMax Community (BNC) dihadiri oleh om Achobule dan om Arif dari Jakarta Max Owners, beberapa member sudah pulang duluan dan tidak sempat difoto 

   

   

sumber photo : om achobule

Short Riding Sate Maranggi Komunitas NMAX Bandung

Hari minggu pagi tanggal 26 juli 2015,  saya bersama komunitas nmax bandung melakukan short riding / fun riding ke sate maranggi di purwakarta. Acara ini cukup istimewa karena sudah beberapa bulan saya absen ikutan acara acara touring komunitas nmax karena kesibukan saya, dan yang lebih mengasyikkan adalah peserta touring kali ini didominasi oleh rekan rekan yang dulu bersama sama membangun komunitas ini. Sebagai info komunitas nmax saat ini sudah berkembang sangat pesat menjadi sekitar 170an anggota, sehingga sulit mengenal mayoritas anggota, terutama anggota anggota baru ..

Berikut ini saya share foto foto keseruan acara tadi pagi .. enjoy ..

11695943 10153366163975202 3695369997380816631 n

rute hari ini

11800396 10153366164305202 8419451840313807542 n

foto bareng sesepuh BNC, Pak Hadni

11800154 10153366164150202 8171823998737205196 n

foto bersama

11009971 10153366165940202 8059956149930724504 n

11019549 10153366165830202 1860088225502301738 n

11141273 10153366165005202 3724244994854120712 n

11742735 10153366165785202 3242364879286182295 n

11750670 10153366165220202 3609217158882339795 n

11751930 10153366165355202 992347817181700627 n

11752173 10153366164710202 27864903510557901 n

11753652 10153366164680202 2114840245650926649 n11755145 10153366164850202 2466859044058920916 n11760143 10153366165175202 7446506215023689707 n11781840 10153366165150202 8838868744570071603 n11796310 10153366165900202 1967742982991464515 n11796321 10153366165285202 7390731617647584908 n11800335 10153366164965202 451936279982936101 n11800498 10153366165330202 3397013377446808251 n11800541 10153366165555202 6102729593619877996 n

city rolling with #nmaxbandung : jalan jalan dan jepret jepret

Hari Sabtu 4 April 2015, Klub Bandung NMax Community mendeklarasikan pembentukannya sekaligus menyelenggarakan acara jalan jalan sekitaran kota Bandung. City rolling ini jaman dulu mungkin namanya jjs, tapi kita melakukannya ga sore sih, tapi pagi-siang hari dimulai  dari pukul 9 pagi ..

Acara start di DDS Soekarno Hatta dan finish di cimahi mall. Beberapa kelompok berkumpul disuatu tempat kemudian bersama sama menuju ke DDS. Saya pagi hari berkumpul di markas BNC, jln tamansari. Ada 5 motor yang berangkat dari tamansari. Acaranya sangat fun (cerita detailnya next time aja ya). Berikut ini saya langsung share saja beberapa foto fotonya dari jalan jalan dan jepret jepret kali ini :

DSC06835

kelompok yang berangkat dari markas BNC, jalan tamansari

DSC06840

5 motor menuju DDS Soekarno Hatta

DSC06861

Start city rolling dari DDS Soekarno Hatta

DSC06868

jalan soekarno hatta

DSC06886

gedung sate

DSC06891

jembatan layang pasopati

DSC06913

Gunung Batu

DSC06916

Menuju Cimahi

DSC06919DSC06921DSC06929

Semua Nmax peserta city rolling finish di tempat deklarasi di Cimahi Mall

Melihat Pembentukan Komunitas Otomotif (NMAX Bandung)

Beberapa kali saya join komunitas otomotif, tapi tidak pernah benar benar terlibat aktif dan melihat pembentukan komunitas tersebut dari awal. Klub Bandung Nmax Community (BNC) baru dibentuk sebulan setelah motor yamaha nmax dirilis secara resmi pada februari 2015. Hal ini termasuk luar biasa cepat, hanya dalam waktu sebulan di bandung sudah terkumpul 60 pengguna motor ini dan akhirnya membentuk klub.

Dari entry blog sebelumnya, saya sudah cerita kalo saya aktif diskusi online sejak sebelum motor ini di rilis. Melalui facebook, kaskus, whatsapp, telegram dan instagram, akhirnya kita bertemu kopi darat antar member diskusi online tersebut. Dari kopi darat dan komunitas inilah akhirnya terbentuk BNC, dan kebetulan saya ikut terlibat dalam rapat pembentukan klub tersebut pada tanggal 27 maret 2015.

Anggota komunitas ini cukup heterogen saya amati, sebagian besar adalah wiraswasta di berbagai bidang, ada juga pegawai bank, pegawai swasta dan PNS, ada banyak juga di bidang otomotif, dokter, dosen (saya) dan ada juga mahasiswa. Rentang umurnya pun bermacam macam beberapa ada di usia pensiun dan beberapa masih 17 tahun, tapi paling tidak klub ini di dominasi usia 30an sampai 40an.

Melihat pembentukan komunitas ini sangat fascinating, bagaimana orang orang yang tidak kenal satu sama lain akhirnya terkumpul karena memiliki kesamaan hobby, sangat dinamis dan sangat indonesia (cepet akrab hehe). Tentunya bergabung dengan komunitas ada beberapa keuntungan diantaranya suara bersama pengguna akan lebih didengar pabrikan motor, saling membantu kalo ada trouble shooting, pencarian referensi berkaitan dengan motor kita, dan yang paling penting menambah pertemanan (dan jaringan). Saya sangat percaya teori menambah jaringan meningkatkan kesempatan sukses hihihihi …

image

logo utama BNC

image

logo kedua BNC

image

suasana rapat pembentukan kepengurusan BNC

 

morning ride (touring BNC)

Review Yamaha NMax dari Kacamata Pengguna

DSC06620

Yamaha NMax beberapa saat setelah diantarkan di rumah (Day 1)

Setelah post pertama saya saat meminang Yamaha NMax, banyak rekan rekan yang bertanya mengenai review motor ini. Setelah seminggu dipakai muter muter, saya juga beberapa kali bertemu orang orang di jalan yang menanyakan tentang NMax. Pada saat di bengkel jok, ada bapak bapak pengguna vario 150 yang baru dapet motornya seminggu dan nyesel beli motornya, karena bentuk NMax yang lebih elegan (ganteng) dibanding kepunyaannya. Pada saat isi bensin, ada ibu ibu yang ngiri karena ngisi bensin di NMax lebih praktis. Pada saat cuci motor, ada orang juga yang menanyakan “wah, mas itu motornya gak bisa angkut barang di dek depan dong”. Saya jawab aja, kalo mau bawa barang ditaruh di dek depan mendingan jangan ambil motor ini mas, ini motor keren masa mau dipakai bawa barang banyak hehehe #kidding. Yah intinya ada beberapa orang yang suka banget dan ada yang ngerasa aneh dengan motor matic tanpa dek ini.

Sebelum kecewa untuk terus membaca review ini, perlu saya jelaskan bahwa review ini bukan review scientific. Saya cuman pengguna saja, bukan motor reviewer atau motor tester, saya memandang dari sisi subyektifitas saja, yang artinya review dari impresi dan experience selama mengendarainya seminggu ini.

Saat ini, Nmax SuGuMe (supreme gun metal) saya sudah mencapai 110 km. Overall motor masih bebas modifikasi apapun, kecuali jok yang sudah saya modifikasi dengan  menambahkan busa di bagian bantalan pinggang biar makin maknyoss untuk touring.

DSC06644

Odometer NMax saat ini 110 km (Day 7)

  • Harga : Motor ini adalah motor elegan termurah di kelasnya. Lawan terdekat matic di kelas 150 cc atau lebih lainnya semuanya lebih mahal dari NMax, pilihannya antara lain : honda pcx, sym joyride, benelli zafferano, vespa / piaggio. Kalo vario 150 gak dimasukkan karena bukan desain elegan IMO. 
  • Kelincahan : Saya sudah coba jalur padalarang-bandung yang sangat padat pada jam sibuk, awalnya agak kagok tapi lama kelamaan terbiasa untuk meliuk liuk dengan cepat. Walaupun bodynya bongsor dan panjang, hal itu tidak menjadi masalah karena tarikan bawah yang spontan jadi bisa lincah menembus kemacetan jalan yang didominasi  motor, angkot dan truk.
  • Kenyamanan : Jok menurut saya empuk, meskipun tidak setebal Kymco trend SR tapi sudah sangat  memadai untuk perjalanan dalam waktu lama. Kerasnya shock NMax banyak yang dikomplain di forum. Menurut saya sih meskipun keras tapi tidak sampai parah atau menyiksa, malah membuat motor smakin stabil.
  • Keamanan : Dengan kelengkapan rem dobel cakram dan ABS bikin saya makin tenang untuk sedikit ngebut, gak takut kendaraan di depan mengerem mendadak.
  • Konsumsi BBM : BBM irit sekali, saya ngisi pertamax 92, kira kira 1 liter bisa nyampe 50 km, dengan pemakaian yang variatif didominasi stop and go di jalan macet.
  • Tampang : Ini selera, menurut saya tampang NMax termasuk ganteng, 11-12 ama PCX, lebih ganteng dari Sym Joyride, kalo ama keluarga vespa primavera, sprint, atau gts sepadan gantengnya.
  • Upgrade atau Modifikasi : Saya pecinta motor original. Modifikasi hanya perlu dilakukan kalo memang meningkatkan fungsi secara signifikan :
    • Jok : Sudah di modifikasi untuk meingkatkan kenyamanan berkendaraan dalam waktu lama
    • Klakson : Sudah cukup kencang (gak perlu modifikasi)
    • Spion : Sebenarnya kurang ok tapi tidak jelek, kalau tidak ada pengganti yang benar benar keren, maka saya gak akan ganti spion dulu
    • Knalpot : (gak perlu modifikasi)
    • Alarm : Mungkin perlu, mungkin tidak, secara motor ini jarang saya bawa ke tempat umum seperti mall dan lain lain
    • Windshield : Mungkin saya akan beli windshield clear yang tinggi untuk mengganti windshield bawaan yang pendek, sekaligus sebagai tempat untuk meletakkan plat nomer
    • Selain item item diatas rasanya tidak ada yang perlu dimodifikasi dari motor ini, semuanya sudah bagus.

Semoga review padat dan ringkas ini bisa membantu rekan rekan untuk mempertimbangkan apakah akan mengambil NMax atau tidak. Kalau ada pertanyaan langsung aja diisi komentar dibawah …

ciaoooo.. and bonus foto foto ..

DSC06652

Sehabis modifikasi jok, bagian tengah agak lebih tebal untuk menambah kenyamanan (bandingkan joknya dengan gambar pertama)

DSC06655

Tampak dari dekat satu satunya modifikasi NMax yang saya lakukan (modifikasi Jok)

DSC06648

Pantat NMax

Berburu Yamaha Nmax dan Cerita Kymco

Saya adalah pengguna kasual motor jenis skuter matic (skutik) pecinta kenyamanan, dengan budget terbatas. Sejak pulang ke indonesia akhir 2006, saya punya pengalaman dengan 4 skutik, dimana 3 skutik sebelumnya adalah skutik taiwan (kymco) dan baru yang terakhir ini saya beli skutik jepang (yamaha). Boleh dikata saya dulu sangat anti dengan skutik jepang sampai akhirnya keluar honda pcx dan yang terakhir yamaha nmax. Entri blog ini akan menceritakan tentang perjuangan memilih skutik nyaman (dengan budget terbatas) sampai akhirnya memilih yamaha nmax.

FullSizeRender (3)

Yamaha Nmax yang baru saya peroleh pada maret 2015

Skutik pertama saya di awal 2007 adalah kymco free lx 110cc , saat itu komunitas kymco sangat dahsyat kehadirannya di internet melalui forum dan milist, sehingga saya teracuni membeli free lx dengan alasan kymco identik dengan faktor kenyamanan. Ternyata skutik ini adalah produk lokal yang ‘kenyamanan’nya sama aja dengan skutik jepang lainnya seperti mio atau vario saat itu, jadi dalam waktu 6 bulan saya jual lagi skutik ini.

1912106_10152186237995202_1052741191_n

Skutik pertama saya, skutik kymco free lx 110 cc pada tahun 2007

Kapok dengan skutik ‘nanggung’,  maka skutik kedua pilihan saya adalah skutik yang terbaik saat itu, yaitu kymco trend sr 125cc. Ini adalah skutik ternyaman yang pernah saya pakai. Saya menggunakannya cukup lama (5 tahun) dari tahun 2007-2012. Pada akhirnya saya terpaksa menjual karena di tahun 2012 sudah mulai sulit mencari spare part, lokasi bengkel yang jauh, selain itu pabrik kymco juga tutup di indonesia. Saya ga mau repot nantinya, makanya saya jual skutik ini. 

556021_10152186237585202_2081932951_n

The best skutik yang menemani saya pada kurun waktu 2007-2012, Kymco Trend SR 125cc

Setelah trend sr terjual saya bingung mencari gantinya. Saya sempat test drive suzuki skywave, honda vario, mio, vespa lx dan ga ada yang menyamai kenyamanan trend sr. Bahkan tidak ada skutik yang modelnya mirip dengan trend sr (ban kecil dan lebar), saya sangat suka model trend sr ini. Karena selera nyeleneh ini saya cukup kesulitan mencari skutik pengganti.

Tahun 2013-2014 saya indent skutik flagship untuk ‘ kenyamanan’ yaitu honda pcx. Yang menyebalkan dari skutik ini adalah waktu  tunggu indent yang sangat lama, saya menunggu selama 6 bulan dan ga datang juga, akhirnya datang kesempatan lain dari kymco. Saya lihat iklan kymco like 150cc di kaskus, tanpa pikir panjang dan tidak menawar saya langsung beli skutik model vespa ini. Karena pada tahun 2011 saya sempat kesengsem dengan like ini tapi ga ada budget hehe. Meskipun skutik ini sangat nyaman ternyata problem yang muncul adalah spare part nya lebih susah lagi di peroleh daripada motor trend sr saya sebelumnya, karena populasinya sangat sedikit di indonesia. Walhasil saya memakai skutik ini dalam waktu cuman 6 bulan, sebelum saya jual lagi.

Untitled-1

Kymco Like 150cc kondisi asli (foto atas), dan kondisi sudah dilapisi stiker (foto bawah)

Awal 2014 kabar baik muncul, kymco masuk ke indonesia lewat bali, dan ada model yang mirip dengan trend sr saya yaitu kymco racing. Akan tetapi proses pembelian yang merepotkan dan urusan surat surat motor yang tidak mudah akhirnya saya urung juga beli kymco. Setelah capek dengan ribetnya kymco, akhirnya ada kabar baik lainnya di akhir tahun 2014 yaitu yamaha akan meluncurkan skutic yamaha nmax 155cc. Skuter ini punya specs yang mengungguli honda pcx dan harga yang lebih murah 12 juta.

Yamaha Nmax di rilis pada 12 feb 2015, tapi sejak desember 2014 saya sudah mengikuti beritanya.  Jadi makin antusias melihat review dan pengalaman dari pembeli pembeli pertama. Tanggal 1 maret 2015 saya melakukan inden untuk warna gun metal (abu doff), ini adalah warna favorit dan paling susah dicari. sepanjang masa inden, saya berkeliling ke dealer dealer di bandung, rata rata antrian sudah mencapai diatas 30 orang. Bahkan saya menemukan beberapa praktek kotor para sales motor ini, beberapa sales / dealer memaksa untuk upping harga (supaya antrian indent dinaikkan), maksa pembelian kredit, kalopun motor udah ready saya diminta untuk nambah duit (250-500rb). Untungnya saya dapet sales yang baik dan jujur, akhirnya setelah inden seminggu, pada tanggal 7 maret motor nmax gun metal dikirim ke rumah saya. PS, kalo butuh kontak sales ini bisa PM saya. 

Demikian perjuangan mencari skutik nyaman, yang akhirnya jatuh ke Yamaha Nmax semoga awet seperti Kymco Trend SR saya sebelumnya.

Untitled-2

Saya berpose dengan Kymco Like 150cc dan Yamaha Nmax 155cc (foto nyomot dari Instagram saya sendiri)