Learning Bitcoin in 2 Days

Indonesia Bitcoin Conference 2023 adalah ajang berkumpulnya komunitas Bitcoin untuk membahas segala aspek tentang mata uang kripto ini. Bitcoin bukan hanya masalah uang digital tapi masalah keadilan, inklusi keuangan, proteksi aset terhadap inflasi, dan hal hal lainnya. Pembahasan mulai dari aspek teori, filosofi, praktikal, akademisi, regulasi, dan lain lain. Saya mewakili akademisi ikut berbagi bagaimana mengenalkan bitcoin di lingkup universitas.

Acara dilangsungkan di bali tanggal 26-27 oktober 2023, dengan pembicara mayoritas dari luar negeri. Bahkan ada Jack Dorsey, mantap CEO Twitter yang diwawancarai oleh pak Gita Wirjawan. Hampir semua acara formatnya adalah diskusi panel, tanpa perlu sharing slide. Ada satu pembicara yang menarik topiknya yaitu bagaimana pengalaman dia lari di 28 negara dengan bermodalkan hanya Bitcoin untuk melihat adopsi Bitcoin di negara negara tersebut, kebanyakan pengguna Bitcoin adalah negara negara dunia ketiga seperti di afrika, amerika latin, dan asia.

Selama dua hari saya belajar banyak hal, saya yang biasanya berangkat dari teknologi blockchain dan industri kripto ternyata tidak tahu apa apa tentang perkembangan Bitcoin ini. Bitcoin melambangkan uang yang tumbuh dari masyarakat (komunitas), sedangkan uang fiat adalah uang resmi yang dikeluarkan negara. Uang fiat bisa dicetak berapapun sehingga beresiko inflasi yang membuat uang yang kita pegang menjadi tidak berharga. Sementara Bitcoin nilainya selalu mengalami apresiasi, tidak bisa dikontrol, dan jujur terhadap nilainya (transparan).

Matching Service Quality Framework and Public Discourse

Salah satu riset kolaborasi dengan PLN (Indonesia state electric company) adalah mencoba mendengarkan perbincangan publik (public discourse) di media sosial. Public discourse salah satunya untuk mendengarkan suara dari pelanggan (customer voice) dan market. Sementara itu sudah ada framework pengukuran kepuasan layanan dengan nama eServQual dan eRecServQual. Publikasi kami memetakan luaran dari topik yang ditemukan pada perbincangan publik dengan framework kualitas layanan tersebut.

publikasi bisa dilihat di link ini (open access) : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2405844023059765

Mata Kuliah Baru Blockchain

Semester genap 2022/2023 ini menjadi semester yang istimewa bagi saya, karena baru pertama kali mata kuliah blockchain diluncurkan di prodi S1 MBTI, FEB, Telkom University. Rasanya ini juga mata kuliah blockchain pertama yang diluncurkan di fakultas ekonomi dan bisnis di seluruh Indonesia. Saya belum pernah dengar ada kampus lain yang fokus di blockchain. Nama mata kuliahnya adalah “Teknologi Blockchain dan Ekonomi Token”. Nama ini kami pilih, karena memang fokusnya kami ingin teknologi blockchain untuk inovasi atau penciptaan nilai baru, walopun kami juga bahas implementasi blockchain untuk bisnis, namun porsinya lebih sedikit.

Tentu saja proses lahirnya kuliah ini tidak secara tiba tiba, kami rintis kira kira 1 atau 1,5 tahun sebelumnya. Saat itu saya sering memberikan literasi, baik ke kolega dosen maupun ke govenrment dan industri, terutama industri crypto exchange, nft, dan metaverse yang banyak lahir waktu itu. Akhirnya Tokocrypto dan partner.inc membantu kami untuk menyusun kurikulum dan mendatangkan ahli untuk memberikan training kepada dosen selama beberapa bulan.

Kebetulan juga di prodi berhasil mendapat hibah dikti untuk pembangunan lab. di kampus. Maka lahirlah lab. blockchain, yang isi dan temanya dibantu oleh industri terutama yang ada dibawah Asosiasi Blockchain Indonesia.

Mata kuliah ini terdiri dari 16 pertemuan, 4 diantaranya akan diisi industri. aktivitas lab, sebanyak 11 pertemuan selama satu semester

Exciting New Semester

jumat kemarin rapat dosen di kampus. udah ada plot ngajar semester genap 22/23. saya akan ngajar total 18.5 sks (S1 dan S2). ini terhitung dosen dengan beban ngajar yang banyak. saya lihat rata rata di 12-14 sks. mata kuliah yang akan saya ajar adalah :

-Teknologi Blockchain dan Ekonomi Token (8 sks, matkul baru S1)
-Ekonomi Digital (6 sks, S1)
-Big Data dan Data Analitik (4.5 sks, S2)

sks banyak tapi komposisi matkul seperti diatas, tentunya bikin saya ga keberatan, malah senang dan excited. khusus matkul blockchain ini adalah matkul baru, saya ikutan merintis kelahirannya sejak 1-2 tahun yang lalu. akhirnya kuliah ini jadi diresmikan dan benar benar akan dilaksanakan, membuat saya sangat menunggu nunggu kuliah semester depan.

Lagi lagi Polemik Publikasi di Indonesia. MDPI Frontiers Hindawi

beberapa saat yang lalu, saya denger kasak kusuk melalui temen temen dosen kalo publikasi mdpi, frontiers, dan hindawi dicurigai predator. saya langsung kesel, karena ga ada info dan argumen apa apa tapi tiba tiba mau dilabelin begitu.

saya ada 5 paper di jurnal jurnal mdpi Q1 dan Q2, 2 paper saya juga pernah ditolak di mdpi. untuk frontiers saya pernah kirim 2 paper dan semuanya ditolak. jadi ga masuk logika kalo dua publisher itu dianggap predator.

saat milih jurnal kriteria saya ada 3; kualitas, biaya, dan kecepatan review/publikasi. mdpi dibandingkan elsevier, emerald, springer, taylor francis unggul dalam hal kecepatan, dan dengan biaya yang relatif sama atau bahkan lebih murah (tergantung jurnalnya), makanya dari pengalaman bagus ini, saya prefer publikasi di mdpi dibanding publisher yang lebih terkenal lainnya. sekaligus mendukung jurnal alternatif, biar jurnal jurnal besar ga memonopoli.

suatu hari tiba tiba di wa grup peneliti kampus berseliweran foto ppt dari rapat internal BRIN yang menguatkan kasak kusuk diatas. wah keselnya makin menjadi. saya post di twitter biar menjadi bahan diskursus, apakah rekan rekan peneliti banyak sepemikiran dengan saya?. di twitter ini emang banyak akademisinya. ternyata responnya luar biasa banyak

semoga tidak jadi di ketok palu keputusannya. karena toh banyak yang keberatan dengan label publisher yang layak dihindari.

https://twitter.com/andrybrew/status/1618581984024096768?s=61&t=-HygRH1YmdW0jSKaM_SU8g

Overload Ngajar

Semester genap biasanya saya ngajar dikit, tapi semester ini (genap 2021/2022) terjadi pengecualian. Saya ngajar Overload. Ngajar di prodi S1, prodi S2(MM), dan prodi S2 PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Kalo diitung itung total bisa mencapai 27 SKS, pertanyaannya kok saya nerima aja, ya emang karena ga banyak dosen di tim teaching saya (Big Data untuk S2), jadi ya saya lagi yang ngajar.

Semester ini saya ngajar mulai fundamental (matematika), aplikasi (big data), sampai konseptual – strategi – mindset. wish me luck 🙏🙏🙏

ngajar semester ini.

Upgrade eReader Ukuran Besar (Boox Onyx Note 2)

keseringan baca dokumen/buku di macbook (walopun sudah extend ke layar besar), membuat mata saya cepat lelah. walopun saya punya kindle paperwhite, namun tidak fleksibel digunakan untuk membaca dokumen pdf (paper saintifik).

beberapa saat, saya mencari kandidat untuk upgrade, ketemulah Boox Onyx Note 2, yang bisa buat baca pdf maupun epub. plus dapat kemudahan eReader ini berbasis android, jadi bisa install apps tambahan. kesimpulan saya puas atas upgrade ini.

berikut review singkatnya dalam bentuk video. kalo ada pertanyaan silahkan tulis dikomentar.

Akhirnya Lolos SBMPTN 2020 ke FTI ITB

Pandemi covid 19 membuat sekolah si sulung terhenti sejak maret 2020 kemarin, seperti semua sekolah lainnya. Kalo dipikir kasian juga masa masa terakhir SMA nya cut short , tiba tiba aja sudah lulus SMA. Si sulung ini sekolah di SMA 2, salah satu sekolah negeri favorit di Bandung,  dimana persaingan untuk merebut ranking di kelas cukup berat. Akibatnya dia tidak mendapatkan jatah jalur raport (SNMPTN), kalau tidak salah dia ranking 20an di kelas, jadi sangat jauh untuk menembus seleksi raport. Meskipun agak sedih, ternyata ini justru membawa berkah tersendiri, Temen temennya yang lolos SNMPTN ternyata tidak bisa bebas memilih jurusan yang diinginkan. Sekolah memberikan acuan dan strategi supaya murid murid tersebut keterima di PTN, walaupun di jurusan yang tidak begitu populer.

Si sulung ini sangat bertekad masuk ke jurusan Teknik Industri (tidak mau jurusan lainnya), dengan incaran utamanya adalah FTI ITB. Saya dan istri jadi ngerasa ngeri ngeri sedap, karena FTI ITB termasuk target yang sangat tinggi untuk ditembus. Sebenarnya dia sudah saya daftarkan ke Telkom University, dan sudah di terima di jurusan Teknik Industri sejak akhir 2019. Saya sudah lega, paling tidak cadangan sudah ditangan, walaupun nantinya dia akan berusaha untuk masuk jalur SBMPTN ke ITB melalui ujian tulis (UTBK).  

Karena pandemi covid 19 tidak kunjung selesai, maka banyak terjadi perubahan jadwal, dan juga sampai perubahan jenis tes yang akan diujikan saat UTBK. Si sulung sendiri mendapatkan perubahan jadwal dan tempat, tadinya ujian di ITB, terus berpindah ke SMA 5. Dia memantapkan pilihan pertama adalah FTI ITB, dan pilihan kedua adalah TI Universitas Brawijaya. Kebetulan di Malang ada orang tua saya, jadi kalo dia keterima, bisa tinggal dengan kakek neneknya. Pandemi membawa berkah juga, karena berbulan bulan tidak kemana mana, maka si sulung sangat serius mempersiapkan diri menghadapi UTBK.

Setelah selesai UTBK (tanggal 11 juli), kami menunggu sebulan lebih, sampai diumumkan hasil UTBK pada tanggal 14 Agustus 2020, jam 15:00 sore. Saya dan istri sudah sangat deg degan menunggu hasil tersebut. Tapi semuanya sudah kami rencanakan dengan baik, termasuk backup plan jika tidak diterima di SBMPTN. Tepat pukul 15:00, si sulung tidak berani membuka situs pengumuman, jadinya saya dan istri yang buka barengan di laptop kami. 

Terpampang tulisan, selamat, anda diterima di FTI ITB 

Saya dan istri langsung berpelukan, sementara si sulung masih di kamarnya di lantai atas tanpa tahu hasilnya seperti apa. Kami berdua berlari ke kamarnya. Dan langsung memeluk dengan suka cita. We are the #proudparent.

Saya jadi ingat memory 30 tahun yang lalu, saat diterima di kampus gadjah, saya di Malang, dan hasil UMPTN waktu itu di print di koran, yang melihat hasil UMPTN saya adalah orang tua saya, karena saya ga berani lihat sendiri 😀

Screenshot dari halaman SBMPTN dan nilai yang diperoleh (rata rata 631)

Alhamdulilah 

117824291 10158339769850202 8231967697812149285 o

WhatsApp Image 2020 08 15 at 10 57 33 PM

Anak Motor Sejak Dulu

Barusan lihat foto foto jadul pada saat akhir SMA sampai dengan masa kuliah, banyak sekali nemu foto saya naik motor. Jadi sebenernya memang saya anak motor sejak jaman dulu. Kalo ngikutin blog ini dari dulu, mungkin bisa dicek sekitar tahun 2015-2017 saya rajin sekali posting aktivitas touring, bahkan sempat sampai ke bromo, ciletuh, dan lampung .Rentang tahun 2015-2017 ini adalah saat saya aktif di komunitas motor nmax.

Banyak juga aktivitas dengan motor yang tidak terdokumentasi / terliput untuk foto maupun untuk blog. Saat SMA saya naik vespa, kemudian pindah ke Bandung untuk kuliah ganti motor Yamaha Alfa, biar lebih murah ngerawatnya daripada vespa. Sempet saat akhir kuliah saya ganti dengan Honda Tiger. Saat awal awal pulang ke Indonesia abis merantau di eropa, saya beberapa kali membeli motor Kymco. Sayang tidak semua dokumentasinya lengkap terfoto. Setelah aktif touring dengan Nmax versi 1, saya coba pake motor klasik kawasaki W175, nah pas pake motor ini saya malah jarang naik motor / touring. Saat ini saya ganti kawasaki tersebut kembali ke Nmax versi 2 (versi 2020).

Photo6167871550624213316

motor terakhir sedang saya pake nyari takjil, bulan puasa 2020

Photo6167871550624213308

Yamaha Alfa, foto tahun 1990, didepan kost daerah titimplik dalam, belakang pasar titiran

Photo6167871550624213315

masih dengan Yamaha Alfa, tahun 1991, abis ospek jurusan matematika (masa semai)

Photo6167871550624213314

ini lebih awal lagi, tahun 1989 saat pertama kali berkunjung ke bandung, ngider keliling pake motor GL 100 punya om